Rabu, 13 Januari 2016

Isu Lubang di Aplikasi Go-Jek, Menkominfo Siapkan Permen

Aplikasi dan sistem Go-Jek sempat dilaporkan memiliki bug (celah) yang sangat berisiko pada kebocoran data pengguna. Meski pihak Go-Jek sudah memastikan aplikasinya aman, Menkominfo Rudiantara tak tinggal diam dan menyebut segera mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) untuk memberi jaminan ke pengguna.


Sebenarnya pemerintah tengah menggodok regulasi yang nantinya bakal mengatur soal permasalahan yang seperti dialami aplikasi Go-Jek ini. Namun karena akan masuk dalam Undang-undang Perlindungan Data Pribadi, prosesnya bakal memakan waktu cukup lama. Kemungkinan baru tahun 2017 aturan tersebut hadir.

Tak ingin menunggu selama itu, menkominfo akan mengantisipasinya dengan mengeluarkan Permen. Nantinya Permen ini akan mampu melindungi data pribadi pengguna, sehingga masyarakat bisa merasa lebih nyaman.

“Rencananya bakal keluar Permen, sehingga setidaknya ada yang mengatur. Jadi masyarakat merasa data pribadinya terlindungi,” ujar Rudiantara, di sela-sela perayaan ulang tahun ke-6 sekaligus peresmian kantor baru Bukalapak, di Kemang, Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Pihak Go-Jek sendiri sudah buka suara soal isu bug ini dan mengaku telah melakukan terobosan untuk mengatasi gangguan tersebut sembari memastikan keamanan optimal data-data yang tersimpan‎.‎

Sementara Nadiem Makarim selaku Chief Executive Officer Go-Jek, mengatakan bahwa pihaknya telah membenahi dan menyelesaikan hampir seluruh isu celah keamanan yang dilaporkan seorang developer bernama Yohanes Nugroho tersebut.

Menurut Nadiem memang belum 100% sempurna, namun akan diselesaikan dalam beberapa hari ke depan. Go-Jek juga memastikan bahwa ‎data-data milik pelanggan dan mitra driver aman. Nilai kredit yang sudah diperoleh pelanggan maupun mitra driver tetap berlaku sesuai ketentuan yang ada.

“Go-Jek merupakan aset Indonesia, yang kami harapkan dapat menjadi bagian dari solusi dalam mendorong bergeraknya perekonomian masyarakat di berbagai level ekonomi. Kami apresiasi masukan maupun kritik dari seluruh komunitas teknologi, karena feedback itulah yang akan mendorong teknologi karya anak bangsa mencapai kualitas kelas dunia,” lanjut Nadiem.

Sebelumnya, seorang developer lokal yang tinggal Thailand melaporkan adanya bug (celah/lubang) di aplikasi Go-Jek. Isu ini sejatinya dilaporkan sudah sejak Agustus lalu ke Go-Jek, namun ternyata belum semuanya ditambal.

Yohanes Nugroho — sang pelapor — saat diwawancarai detikINET mengaku, lantaran kebocoran ini sempat ia share di wall Facebook untuk menanyakan 'Siapa yang kenal developer Go-Jek, saya menemukan bug?’, beberapa orang lantas
sempat kontak Yohanes dan menyatakan bahwa mereka juga menemukan bug yang sama.

Ini bukan sembarang lubang, tetapi sudah terkait keamanan privasi pengguna dan driver Go-Jek. Berikut di antaranya seperti dilaporkan Yohanes:

1. Siapapun bisa mencari customer ID berdasarkan telepon atau nama atau email.
2. Siapapun bisa mengubah pulsa driver gojek manapun.
3. Siapapun bisa melihat data pribadi driver gojek, termasuk foto, alamat, dan bahkan nama ibu kandung.
4. Siapapun bisa mendapatkan nama user, email, nomor HP user lain.
5. Siapapun bisa mengganti nomor HP dan nama user lain, tanpa perlu tahu passwordnya.
6. Siapapun bisa melihat order history orang lain.

Tulisan ini dari Detik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar